Jumat, 04 Januari 2013

Mengenal Sistem Pertahanan Tubuh

Tubuh manusia selalu diintai oleh musuh dan beragam ancaman. Berupa bakteri, virus, maupun organisme mikroskopik. Ancaman tersebut berada di mana-mana. Dalam udara yang kita hirup, air yang kita minum, makanan yang kita konsumsi, dan lingkungan di mana kita tinggal. Dan tubuh kita, sebenarnya memiliki sistem pertahanan dan 'angkatan bersenjata' untuk bertahan dan mengahadapi serangan musuh.


Sayangnya ini tak selalu disadari oleh kita.Padahal setiap hari bahkan setiap menit terjadi pertempuran permanen antara 'angkatan bersenjata' dalam tubuh kita dengan musuh yang masuk ke dalam tubuh. Pertempuran ini bisa terjadi di dalam satu bagian tubuh atau terjadi di seluruh tubuh. Pertempuran dalam tubuh juga mirip dengan pertempuran antar negara. Pihak musuh berusaha untuk memperdayai lawannya dengan melakukan kamuflase diri ketika akan memasuki tubuh.



Beruntung tubuh ini,  Allah memberi pasukan investigasi yang mampu mendeteksi keberadaan musuh bagi tubuh. Setelah mampu mendeteksi keberadaan musuh, tubuh akan mempersiapkan senjata yang sesuai untuk melakukan perlawanan. Lalu terjadilah kontak senjata yang sangat dekat. Ada musuh yang kalah, terjadi gencatan senjata, dan pembersihan tempat pertempuran. Bahkan kemudian tubuh pun mendapatkan dan menyimpan beragam informasi tentang musuhnya.
Pada suatu saat informasi ini akan digunakan untuk melakukan antisipasi, terhadap kemungkinan terjadinya serangan musuh yang sama pada masa-masa berikutnya. Manusia juga bisa mengandaikan tubuh kita sebagai bangunan kastil (benteng pertahanan). Pihak musuh akan berusaha untuk masuk dan menghancurkan kastil tersebut. Pada bangunan kastil ini terdapat dinding yang kokoh.

Pada tubuh, dinding kastil ini adalah inti keratin yang ada di dalam sel. Ia berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri dan fungi untuk masuk ke dalam tubuh. Benda asing yang akan melewati tubuh akan terhalang oleh keratin ini. Meski bagian paling luar kulit yang mengandung keratin terus terkikis, ia akan mengalami pembaruan. Contoh kongkritnya adalah ketika kita digigit serangga, kulit kita akan membengkak. Ini pertanda bahwa kulit kita sedang bertempur melawan racun dengan cara mengeluarkan cairan getah bening untuk mengepung racun tersebut.



Selain melalui kulit, jalan masuk bagi musuh tubuh adalah melalui udara. Biasanya ini dilakukan oleh musuh tubuh yang berjuluk virus. Ia akan masuk melalui udara yang dihirup manusia. Ketika virus berusaha masuk ke dalam tubuh kita melalui saluran pernafasan kita, tubuh akan menghentikannya. Ini terjadi karena adanya sekresi khusus di membran nasal mucous serta sel pertahanan yang ada di paru-paru mampu menghentikan virus tersebut dan mengendalikan situasi sebelum virus tersebut menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi tubuh. Tubuh akan mengeluarkan lendir hidung sehingga seseorang mengalami pilek. Lalu kita akan bersin untuk mengeluarkan mucus yang mulai membusuk setelah mengepung virus tersebut. Lendir mucus ini sedang menahan jalannya virus untuk masuk ke dalam tubuh. Pada saat virus maupun mikroba dapat menembus pertahanan tubuh, kelak terjadi pertempuran. Sistem kekebalan tubuh akan melakukan perlawanan tersebut. Di saat seperti ini kita akan batuk yang merupakan kerja paru-paru yang sehat untuk menolak keluar virus yang dapat melewati pertahanan pertama kita. Sistem kekebalan tubuh kita akan melakukan identifikasi, persiapan perlawanan, melakukan serangan, dan membangun kembali suasana normal dalam tubuh.
Sel yang pertama kali berhadapan dengan musuh yang mengancam kekebalan tubuh adalah sel macrophage yang menghasilkan ''phagocytosis''. Selain menghadapi serangan musuh, ia pun memiliki tugas sebagi intelijen. Mereka akan mengidentifikasi musuh yang mereka kalahkan. Jika musuh memiliki kekuatan yang lebih dari yang dapat dikendalikan maka cavalcades (macrophages) yang melakukan sebuah serangan akan mengeluarkan zat khusus yang bernama 'phyroge'.

Zat ini akan berfungsi seperti sebuah alarm. Setelah menempuh jarak yang panjang, 'pyrogen' mencapai otak dan menstimulasi pusat otak. Dengan stimulasi ini kemudian otak akan meredakan alarm dalam tubuh. Setelah itu, biasanya seseorang akan mengalami demam yang tinggi. Jika seseorang tergolek sakit, hal ini terjadi karena macrophages tak mampu melawan virus maupun bakteri yang menembus tubuh. Sehingga tubuh kita akan terasa lemah. Hal ini karena seluruh kekuatan tubuh sedang dikerahkan untuk melawan musuh. Dalam kondisi lemah ini kita akan merasa ngantuk dan kurang tenaga, sehingga kita akan nyaman untuk tidur. Di saat inilah tubuh sedang mempersiapkan dan melatih prajurit baru untuk terus melawan musuh. Bukankah sakit berarti adalah nikmat yang Allah berikan pada kita? Maka bersyukurlah di saat kita sedang sakit.

Seluruh bagian tubuh kemudian akan mendapatkan peringatan akan bahaya yang semakin mengancam tubuh. Pada tahap ini lymphocytes yang terdiri dari sel T dan B melakukan intervensi. Identifikasi musuh dapat mereka lakukan melalui pasokan informasi dari macrophages. Selanjutnya, merekalah yang menghadapi musuh-musuh yang membahayakan sistem kekebalan tubuh. Pada saat menerima informasi tersebut, sel B mulai memproduksi senjata untuk melawan mereka. Senjata tersebut hanya digunakan untuk menggempur musuh seperti yang ada di dalam informasi.
Dan senjata inilah yang paling cocok untuk menggempur musuh tersebut, yaitu antibodi. Antibodi inilah yang kemudian menetralisasi keadaan. Sel B ini mampu menghasilkan jutaan antibodi untuk menghadapi jutaan jenis musuh yang mengancam sistem kekebalan tubuh. Dan antibodi inilah yang diandalkan untuk menghancurkan musuh.



Pada saat sel B menghancurkan musuh, katanya, sel T cytotoxic juga memberikan bantuan. Ini dilakukan jika sejumlah virus atau mikroba yang luput dari serangan sel B. Maka tugas sel T cytotoxic adalah menemukan sel berpenyakit yang menjadi tempat musuh berkamuflase, lalu menghancurkannya. Setelah musuh bisa dikalahkan, sel T suppressor mulai beraksi. Sel-sel inilah yang memberikan perintah untuk melakukan gencatan senjata. Ini akan membuat sel T cytotoxic dan B menghentikan aktivitas mereka.


Tubuh tak lagi melakukan mobilisasi. Setelah pertempuran usai, sebagin besar sel T dan B menyempurnakan siklus mereka kemudian mati. Kelompok sel memori juga kemudian bergerak melakukan tugasnya. Mereka akan memberikan informasi ke dalam sistem kekebalan tubuh tentang musuh yang mungkin datang kembali pada masa mendatang. Dengan informasi ini maka sistem kekebalan akan melakukan reaksi yang cepat sebelum musuh mereka menghimpun kekuatan yang lebih dahsyat.


Lalu terpikirkah oleh kita mengenai betapa sempurnanya sistem kekebalan yang ada di dalam tubuh kita? Melalui sistem inilah manusia mampu mempertahankan hidupnya dari serangan virus maupun mikroba. Ini adalah kekuasaan Allah SWT yang bersemayam di dalam tubuh manusia.


Gejala Penyakit Merupakan Signal Positif Tubuh
Bila kita memahami bahasa tubuh sendiri, maka isyarat apapun yang tubuh berikan akan bisa kita tanggapi sesegera mungkin dengan pendekatan dan langkah yang bijak. Beberapa signal tubuh kita antara lain:



Pusing. 
Jika kita bijak pada tubuh, tentu kita tidak akan mencarti obat untuk antinya, tapi kita akan segera dan secepat mungkin mencari sumber dan penyebabnya. Pusing adalah isyarat bahwa ada masalah kinerja tubuh kita. Masalah inilah yang harus kita cari. Sakit kepala atau pusing ini banyak penyebabnya, darah tinggi, darah rendah, lapar, kurang minum, kadar gula turun, kurang tidur dan lain-lain. Jadi penanganan pusing bisa dengan banyak cara, sesuai dengan penyebabnya. Penanganan pusing karena darah tinggi tentu berbeda dengan penanganan pusing karena “banyak hutang”, misalnya. Perlu dipahami bahwa pusing umumnya hanya dampak dari penyakit lain. Hampir 75 % pusing disebabkan oleh gangguan pencernaan. Sungguh tidak bijak bila hanya meredam rasa sakit kepala dengan berbagai obat (yang tentu akan membahayakan tubuh) dan bukan mencari dan menangani sumbernya.



Rasa lapar.
Rasa lapar merupakan signal positif tubuh yang memberi informasi kepada kita bahwa mesin pengolah makanan kita sudah kosong dan siap diisi lagi. Karena itu, sebaiknya kita makan bukan dengan acuan jam, tetapi dengan acuan rasa lapar. Sangat banyak kita saksikan kebiasaan orang makan sebelum lapar, makan dengan patokan jam, dan sangat banyak pula orang menunda-nunda waktu makan ketika signal sudah muncul. Ini akan berefek meningkatnya asam lambung dan mengganggu kesimbangan system pencernaan kita. Ini akan menyebabkan penyakit seperti gastritis atau gastric ulser (radang atau luka tukak lambung). Juga banyak kita saksikan orang makan sampai kenyang. Ini akan menyebabkan otot-otot usus akan mengalami pembengkakan. Juga menyebabkan energi tubuh terkuras untuk mengolah makanan tersebut. Maka orang akan mudah mengantuk dan kekurangan tenaga. Pada saat ini orang yang sakit karena kekurangan makanan lebih sedikit jumlahnya dibanding orang yang sakit karena kelebihan makanan. “Kami adalah orang-orang yang tidak makan, kecuali setelah lapar, dan bila makan, kami tidak sampai kenyang”. (Rasulullah Muhammad saw).Oleh karena itu, marilah kita berusaha makan setelah lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Kita juga harus merubah persepsi kita tentang rasa enak. Rasa enak, bukan hanya di lidah. Enak adalah yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Aalangkah lebih baik apabila enak di lidah dan memang itulah yang dibutuhkan oleh tubuh kita. 



Rasa Haus. 
Rasa haus merupakan signal positif tubuh. Tubuh meminta kita agar menambah cadangan air dalam tubuh kita. Mayoritas kita tidak tahu kapan sebaiknya kita minum dan berapa banyak tubuh membutuhkan air dalam satu hari. Kapan sebaiknya kita minum? Minum yang baik adalah 2 jam sebelum atau sesudah makan. Kebiasaan minum setelah makan adalah kebiasaan yang tidak baik. Setelah kita makan kita hanya boleh minum paling banyak ½ gelas air saja. Itupun harus harus kita kumur-kumurkan lebih dulu, sebelum kita telan agar enzim dalam mulut bercampur dengan air. Akan tetapi akan lebih baik bila kita melatih diri untuk tidak minum di saat atau sesudah malkan. 



Rasa Ngantuk dan lelah. 
Ini juga merupakan signal positif tubuh agar kita mengistirahatkan diri atau tidur. Betapa banyak orang yang memaksakan diri untuk tetap terjaga dengan berbagai tonik dan obat-obatan untuk memacu tubuh agar tetap segar, di saat signal positif kantuk muncul. Ini berarti memperbudak tubuh sendiri dengan memaksa prose alami. Minum 3 sendok makan madu lebih baik dari pada minum 1 liter minuman berenergi yang banyak beredar di pasaran sebagai minuman suplemen. Di dalam madu banyak sekali mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oelh tubuh untuk meningkatkan kekebalannya (imunisasi). (Imunisasi berbeda dengan vaksinasi).



Rasa Mual. 
Rasa mual adalah signal positif yang tidak boleh diredam dengan berbagai obat anti mual. Ini mengindikasikan mesin pengolah makanan sedang rusak atau bermasalah, bahkan kadang terjadi karena banyaknya toksin yang menumpuk di organ pencernaan. Tugas kita adalah segera memperbaiki dan mengistirahatkannya dengan hanya memberi makanan yang mudah dicerna dan memiliki efek cleansing 9pembersihan), seperti buah-buahan dan sayur-sayuran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Kita juga tak perlu khawatir di saat kita tak memiliki selera makan. Kebanyakan kita, juga para dokter, segera sibuk mencari obat penambah selera makan walaupun kita sedang sakit. Ini adalah tindakan bodoh kita karena tidak memahami bahasa tubuh. Padahal ini adalah proses alami tubuh di saat pencernaan kita tidak siap menerima dan mengolah makanan. 



Demam. 
Ingat! Demam tidak selalu merupakan indikasi penyakit. Kebanyakan demam merupakan signal positif tubuh. Demam bisa jadi indikator adanya infeksi dalam tubuh, atau reaksi positif tubuh karena penumpukan toksin yang berlebihan dalam tubuh, sehingga tubuh harus menghasilkan suhu ekstra panas guna membakar atau menetralisir kelebihan toksin yang harus dibuang tersebut, yang tidak bisa diproses dalam suhu normal. Demam juga bisa merupakan indikasi positif tubuh di saat menyembunyikan zat besi karena bakteri masuk ke dalam tubuh untuk tetap hidup dan berkembang biak. Tugas kita di saat demam hanyalah memberikan ekstra cairan agar keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga karena ketika suhu tubuh naik, tubuh melakukan pembakaran cairan lebih cepat dari biasanya. (Obat penurun panas hanya boleh diberikan bila suhu tubuh tidak terkontrol dengan pemberian ekstra cairan (banyak minum) dan kompres local). Mandi fajar juga sangat efektif menurunkan demam. Menurunkan demam dengan obat-obatan adalah penindasan terhadap tubuh.



Diare. 
Diare merupakan signal positif yang tidak boleh distop dengan obat anti diare. Diare merupakan pertanda telah terjadi penumpukan toksin di dalam pencernaan kita. Umumnya diare muncul kalau kita salah makan, makan makanan yang tidak higenis, kelebihan makanan, kekenyangan dengan berbagai makanan yang tidak sinergis satu sama lain yang kita masukkan bersamaan. Jadi, diare adalah proses alami tubuh ketika banyak racun dalam pencernaan, dan tubuh berusaha untuk membuangnya. Bila sedang diare, yang perlu kita lakukan hanyalah banyak minum air madu atau air kelapa muda). Pemberian obat anti diare akan menjadi penyebab terjadinya penyempitan usus yang sangat membahayakan di kemudian waktu.



Konsitpasi atau Susah Buang Air Besar (BAB).
Susah BAB adalah bagian dari penyakit. Bahkan merupakan awal dari hampir semua penyakit. BAB yang normal adalah 2 kali dalam sehari tanpa kesulitan. Konstipasi merupakan cara tubuh memberi tahu kita bahwa keseimbangan bakteri positif dalam usus kita sedang terganggu dan merupakan dampak dari pola makan yang salah dan tidak seimbang.



Radang Amandel
Setiap orang punya amandel. Kenapa amandel meradang. Amandel adalah salah satu dari sistem kekebalann tubuh manusia. Ketika amandel meradang, itu berati amandel kita sedang memberi tahu kita, bahwa telah terjadi penumpukan racun di dalam tubuh kita. Sama seperti satpam penjaga, ia akan melapor kepada atasan ketika terjadi bahaya. Tindakan melakukan operasi amandel yang meradang sama dengan membunuh satpam yang telah berjasa memberi informasi berharga akan adanya bahaya.



Dan masih banyak lagi signal-signal positif tubuh yang lain yang perlu kita pelajari. Signal apapun yang tubuh berikan pada tubuh kita, mual, diare, konstipasi, lapar, ngantuk maupun rasa sakit, tentu kita akan segera meresponnya dengan mencari penyebab signal tersebut untuk mengambil langkah-langkah yang tepat. Signal-signal tersebut merupakan cara tubuh memberi informasi dan keluhan bila dalam tubuh kita telah terjadi kerusakan.
Akan tetapi kebanyakan kita menganggap, semua signal tersebut adalah negative, yang harus segera disembuhkan dan diredam dengan berbagai obat-obatan yang justru akan merusak tubuh kita. Cara tersebut adalah tindakan memperbudak dan penindanan terhadap tubuh dan bukan memperbaiki. Bila kita memahami semua signal tersebut, bukankah sebaiknya kita bersyukur di saat tubuh mengalami rasa sakit? Dan kita akan memahami, bahwa rasa sakit adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Juga, bukankah di saat sakit adalah merupakan waktu saat Allah memberi ampunan kepada kita.




Tulisan ini di sumbang oleh Muhammad Zein, praktisi Yumeiho
http://www.facebook.com/notes/rumah-sehat-yumeiho/mengenal-sistem-pertahanan-tubuh/262874910391091 

sumber:
http://genioakupunktur.blogspot.com/2012/12/mengenal-sistem-pertahanan-tubuh.html?utm_source=BP_recent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar