Kamis, 17 September 2015

Jagalah Hati , demi lancarnya proses detoksifikasi


Hati
adalah organ istimewa, pertama karena ukurannya paling besar dan paling berat dibandingkan organ-organ lain dalam tubuh. Ukuran hati yang normal adalah selebar telapak tangan, yaitu kira-kira 7-10 cm. Sedangkan beratnya berkisar 1200-1600 g.
Selain itu, sel-sel hati terbentuk secara khusus sehingga mampu menjalankan lebih dari 500 pekerjaan. Hebatnya, organ hati mampu menjalankan semua pekerjaan tidak secara berurutan tetapi secara bersamaan, salah satu fungsi hati yang sangat penting adalah melakukan proses detoksifikasi di dalam tubuh. Apa yang dimaksud dengan detoksifikasi?
Menurut Andang Gunawan, ND, detoksifikasi atau detoxs adalah proses pengeluaran zat -zat racun atau toksin dari dalam tubuh. Yang dimaksud dengan toksin adalah zat -zat yang tidak diperlukan tubuh dan akan meracuni sel-sel tubuh jika jumlahnya berlebihan. Toksin bisa bersumber dari luar ,seperti logam berat, bahan -bahan kimia (kimia industri, rokok, pertanian, adiktif, polutan), obat -obatan hormon pada ternak, produk susu, makanan yang diproses, lemak trans  dan mikroba. Toksin juga bisa berasal dari dalam tubuh sendiri, yaitu dari sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon yang berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri yang sudah ada didalam tubuh.
Jadisetiap hari kita selalu saja terpapar toksin, baik dari dalam tubuh maupun dari luar. Jika sistem detoksifikasi dalam tubuh tidak bekerja dengan baik, maka toksin akan mudah menumpuk. Dan, jika ini terus berlangsung, selanjutnya akan terjadi toksemia( kondisi terjadi keracunan dalam darah). Hampir semua penyakit degeneratif( kerusakan bertahap pada organ vital yang dapat menyebabkan kematian) erat hubungannya dengan toksemia.
Sel-sel tubuh kita memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Setiap zat yang dikonsumsi oleh tubuh diserap melalui dinding-dinding usus dan kemudian didistribusikan oleh darah ke setiap sel tubuh. Jika ada racun dalam saluran usus , maka racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke seluruh tubuh.
Racun-racun tersebut akan memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif akut dan kronis, juga menyebabkan tubuh kekurangan energy, serta terjadi penuaan dini. Selanjutnya melalui aliran darah, zat-zat toksit tersebut juga bisa masuk ke jaringan lain dengan akibat antara lain mengacaukan sistem kekebalan tubuh.

Tubuh kita memiliki sistem detoxs yang terdiri dari beberapa organ, masing-masing organ mempunyai tugas yang berbeda , namun bekerja dalam satu kesatuan. Diantara berbagai organ tersebut, hati paling berperan di dalam sistem . Dalam proses detoksifikasi, Fungsi utama hati adalah untuk menyaring dan membersihkan darah, menyingkirkan toksin berbahaya dalam darah seperti bakteri, virus, ragi, dan bahan-bahan asing seperti obat-obatan, makanan yang terkontaminasi pestisida maupun logam berat, juga polutan dan bahan kimia yang digunakan dirumah. Hal itu dilakukan hati dengan perantaraan sel-sel yang disebut sel kuffer.

Sel-sel kuffer ini bertugas menelan bakteri, virus, dan zat-zat asing lainnya yang terdapat dalam darah yang melewati  organ hati, terutama darah dari usus. Kalau jumlah partikel dalam darah meningkat, maka sel-sel kupffer juga akan bertambah jumlahnya, sehingga bisa menyaring dan memisahkan zat-zat beracun dari aliran darah dan racuntersebut tidak menyebar ke organ -organ tubuh lainnya.
Hati yang berfungsi baik juga akan bekerja membuang bahan-bahan penyebab alergi disamping melakukan fungsi lainnya . Kalau hati tidak mampu berfungsi baik, maka toksin akan menumpuk  didalam hati.
Bagaimana mengetahui toksin didalam tubuh anda sudah bertumpuk & berlebihan? Tanda-tandanya antara lain warna putih pada mata akan menjadi kuning, munculnya lingkaran hitam dibawah mata, memucatnya warna kulit, sakit kepala, lapisan warna putih dipermukaan lidah, PMS (pra menstrual syindrome, masalah sendi, berkurangnya kemampuan tubuh untuk mencerna lemak, berkurangnya kinerja pencernaan , dan mual. Selanjutnya, penyakit-penyakit akan mulai bermunculan.
 Diambil dari Majalah NIRMALA  Desember. 2006  Halaman 73.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar