Kamis, 17 September 2015

PRINSIP PENGOBATAN HERBA


Banyak kita jumpai masyarakat, atau dokter ataupun herbalis yang enggan mengunakan ramuan herba saat sakit tertentu dengan alasan kerjannya lambat dibanding obat kimia. Benarkan pendapat tersebut ? Argumen apa yang membuktikan hal tersebut? ataukah itu pemikiran yang kita terima turun-temurun tanpa alasan yang jelas? Tidakkah kita ingat, bahwa obat herba itu adalah barang mati sehingga bagus dan tidaknya atau berguna atau tidaknya tergantung kemahiran sang pentrapi itu sendiri dalam menempatkannya pada kasus penyakit ? 

Cobalah simak sabda Rosulullah berikut,
” Berobatlah, wahai hamba-hamba Alloh, karena Alloh tidak menciptakan penyakit kecuali juga menciptakan obatnya, kecuali penyakit, yaitu tua.” (HR. Usamah bin Syarik)
“Sungguh, tidaklah Alloh menurunkan suatu penyakit, kecuali juga menurunkan obatnya. Ada yang mengetahui dan ada yang tidak mengetahuinya. Jika obat mengenai penyakit, maka ia akan sembuh dengan izin Alloh.”(HR. Muslim dari Jabir)
 
“Sesungguhnya Alloh menurunkan penyakit dan obatnya, menciptakan obat untuk setiap penyakit, karena itu hendaklah kalian berobat, tapi jangan berobat dengan sesuatu yang diharamkan.” (HR.Abu Darda).
 
Dari uraian hadist diatas, jelaslah bahwa semua penyakit dari yang ringan sampai yang berat itu telah disiapkan Alloh dimuka bumi ini. Tinggal kita berkewajiban untuk mencari, meneliti semua yang ada dimuka bumi ini untuk mencari jawaban dari uraian hadist diatas, karena hal tersebut tidaklah ditemukan jika kita hanya berpangku tangan, mengeluh, dan mengeluh.

PENGOBATAN SAMA DENGAN SENI PEPERANGAN

Seni pengobatan sama dengan seni di dalam peperangan, kita harus tahu kekuatan atau daya tahan tubuh orang yang akan kita tolong dan kekuatan pathogen penyakit yang menyerang sehingga kita dapat menentukan terapi, makanan dan herba apa yang harus diberikan dan dilarang untuk orang tersebut…terus diamati situasi perkembangan penangan berikutnya yang jelas-jelas akan berbeda. Inilah pengobatan Holistik, yang harus bisa kita terapkan dalam menangani pasien.

BELAJAR CARA KERJA HERBAL

lambat atau cepat itu masalah ketepatan antara penyakit dan obatnya
Sebelum kita menggunakan herba atau meresepakan herba kita harus paham dulu, hal-hal yang diterangkan dibawah ini.
PertamaAda Tiga prinsip kerja herba yang harus dipahami, yang dari 3 prinsip ini maka akan bisa dipecah lagi menjadi kombinsai dari ke 3 prinsip tersebut, itu yang nantinya disebut ramuan kombinasi komplek.
  • Ramuan pengisi, ramuan ini berfungsi mengisi kekurangan yang ada di dalam tubuh kita sehingga organ-organ tubuh akan terganggu fungsinnya, sebagaimana pekerja bangunan yang tidak bisa bekerja dengan sempurna dangan hasil yang sempurna pula manakala bahan bangunan yang dibutuhkannya kurang. Ini bisa berupa ramuan penambah darah, penambah cairan atau nutrisi penting lainnya. Ramuan ini biasanya berasa manis, dingin, mengisi dan menyimpan.
  • Ramuan penguat, ramuan ini berfungsi menguatkan system kerja organ-organ vital di dalam tubuh kita. Ini diibaratkan bahan bangunan sudah tersedia lengkap tapi para pekerjanya lemah dan tidak kuat, sehingga sebagus apapun kwalitas bahan bangunan tidak akan termanfaatkan secara optimal. Ramuan ini biasanya berasa manis, hangat atau netral, dan mengerakan atau mengaktifkan kerja organ dalam.
  • Ramuan pembersih dan membuang, ramuan ini berfungsi membersihkan semua system didalam tubuh dan membuangnnya baik lewat urine, lewat feses, keringat, muntahan atau lender dari lobang hidung. Ramuan ini sering disebut ramuan detox, ini bisa memberihkan bagian permukaan maupun bagian dalam dengan pengunaan yang luas dengan catatan kondisi tubuh penderita kuat. Proses ini biasanya akan menimbulkan efek dari yang ringan sampai yang berat selama proses pembersihan berlangsung.
Ke DuaArah kerja herba, Mendorong ke atas atau ke depan (Yang), herba yang bersifat menstimulasi mempunyai energi naik atau mempunyai kerja mendorong energi Chi yang turun, membantu menghilangkan sumbatan-sumbatan dan melancarkan sirkulasi, seperti pada kasus diare karena dingin internal, prolapsus anus, prolapsus uteri, hernia, seperti kerja Lada Hitam. Sifat obat biasanya panas, hangat, pedas dan manis.
  • Mendorong ke bawah atau tenggelam ke bawah (Yin), berarti herba tersebut punya energi untuk menarik kebawah aliran Chi yang berbalik ke bawah seperti mual muntah, cekutan, batuk, vertigo atau pusing karena naiknya api hati, membersihkan kencing, mengaktifkan menstruasi dan menurunkan demam, seperti kerja herba Dang Qui. Sifat obat biasanya dingin, asam, pahit, asin dan sepet.
  • Mengapung atau keluar, mengartikan energi herba menyebar mendorong ke luar dalam kasus penginduksian keringat sindrom dingin atau angin panas yang mengkerutkan pori-pori, mengusir flue dan pilek, membuang zat beracun melalui pori-pori. Herba ini mengandung minyak yang mudah menguap seperti jahe atau peppermint.
  • Turun atau ke dalam, energi turun guna memperkuat organ dalam dan meningkatkan fungsi kerjanya, seperti sifat tanaman gingseng dan rehmania.
  • Pada herba yang bersifat mendorong ke atas serta mengapung memiliki fungsi serupa yaitu mendorong ke atas dan keluar, berkasiat sebagai peluruh keringat, merangsang muntah dan meningkatkan energi yang. Sementara pada herba yang mempunya fungsi mendorong ke bawah serta menenggelamkan maka bersifat bergerak ke bawah dan ke dalam, yang berkasiat menghentikan muntah, menghentikan keluarnya keringat dan menimbulkan diare.
Ke Tiga. Kekuatan kerja herba, jenis ramuan yang diberikan kepada pasien hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien, hal ini erat kaitanya dengan daya tahan tubuh serta kekuatan pathogen yang menyerang, usia, kondisi kecukupan gizi, dan cuaca yang sedang berlangsung. Penggunaan herba tunggal atau sinergi sangat tergantung jenis penyakit yang menyerang, masih dipermukaan atau sudah di dalam, kuat atau lemah, dingin atau panas, maka kepemahaman tentang 4 cara pemeriksaan untuk mengetahui sindrom apa yang menyerang pasien tersebut sangatlah mutlak.
Di bawah ini ada 6 jenis ramuan yang secara garis besar disesuaikan dengan berat ringannya serangan penyakit dan kondisi kekuatan daya tahan tubuh pasien :
  • Ramuan kerja berat, digunakan jika daya kerja obat cepat serta banyak memiliki jenis serta memiliki dosis pemakaian yang tinggi, selain itu memiliki efek sedasi (penenang). Biasa digunakan pada kasus apopleksi (Chong Feng/Angin duduk), hemiplegia (lumpuh sebelah), kejang-kejang dll.
  • Ramuan kerja ringan, dengan dasar kerja lambat dengan komposisis jenis lebih sedikit dan digunakan dengan dosis rendah. Biasa digunakan pada kasus penyakit baru, ringan dan kondisi tubuh lemah
  • Ramuan kerja lunak (sedang), dengan dasar kerja sedang tidak lambat tidak cepat. Ramuan kerja penting, dengan daya kerja cepat atau tinggi digunakan pada kasus akut dan mendesak, biasanya digunakan sesaat karena biasanya berefek jika dipakai jangka lama. Jika herba yang dipakai tunggal digunakan untuk menghilangkan kasus penyakit nyeri, ngilu, pegal dan kaku.
  • Ramuan kerja komplek, digunakan pada kasus yang komplek serta kronis dan komposisikan pada perbedaan efek. Biasanya bahan utamanya lebih dari satu. Ramuan kerja gabungan, digunakan pada kasus berat dan komplek dengan menggabung lebih dari 1 jenis ramuan kerja.

LALU, KINERJA HERBAL LAMBAT ATAU CEPAT?

Mudah-mudah dari melihat uraian kerja herba diatas, mampu membuka wawasan kita, bahwa kerja herba itu tidaklah sederhana, tidak mudah dipelajari, dibutuhkan keahlian yang dilatih terus-menerus untuk mendapatkan kemahiran dalam menentukan komposisi, dosis dan ketepatan penggunaan sehingga menghasilkan kecepatan dan keefktifan cara kerjanya. Maka hilanglah keraguan akan kerja herba tersebut.
Jadi lambat dan tidaknya kerja herba itu adalah pilihan pentrapi karena melihat kondisi pasien atau bisa jadi karena ketidak tepatan dalam memilihkan herba, ketidak tepatan mengatur dosisnya, atau ketidak tepatan dalam menyusun komposisi.
Selamat tinggal paradigma kerja herba lambat…karena Alloh telah sediakan semuannya bagi kita, lambat atau cepat itu masalah ketepatan antara penyakit dan obatnya. Wallahu’alam bishowab. [by tim An Nahl]
http://www.tim-annahl.com/artikel/prinsip-pengobatan-herba/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar